Selasa, 19 April 2011

hard day, great capacity

hari-hari g akhir2ini bukan hari yang mudah,
dan segalanya terjadi bahkan tanpa sempat menghembuskan nafas,
semua datang begitu cepat bahkan tanpa kusadari,
semua mengerubungiku seolah aku tersangka pembunuhan skala dunia!haha

semuanya kembali,
masa lalu, masalah baru, kejadian sama yang terulang, luka mengering yang kembali terbuka,
semua kembali berdatangan, menunjukku tanpa perasaan.

hariku tak mudah, sungguh.
bagiku tak mudah juga untuk mengatakan itu.

tahukah kau bagaimana keluargaku? apa yang kau tahu mengenainya?
tahukah kau bagaimana rapuhnya perasaanku saat ini? mengapa rapuh?
tahukah kau siapa yang bisa kuajak menangis? adakah?
tahukah kau ketika aku sakit dan siapa yang merawatku? siapa?
tahukah kau kondisi kuliahku? seperti apa?
tahukah kau apa yang ada di pikiranku tentangmu? hal apa saja?
tahukah kau kondisiku ketika kau berbicara padaku? apa yg kupikirkan tentangmu?
hal apakah yang kau tahu mengenai diriku? burukkah? baikkah?
hal apakah yang kutahu mengenai dirimu? seperti apa kau di mataku?

pernahkah kau tanyakan itu?
pernahkah kau berpikir untuk bertanya sebelum kau berkata?
pernahkah kau berpikir untuk bertanya sebelum kau menghakimiku?

aku lelah, sungguh.
namun aku ingin tetap terlihat kuat, sekalipun rasanya sendirian,
ingin mendengar orang lain mengeluarkan isi hatinya padaku,
karena aku senang mengetahui kondisi sekelilingku,
aku senang ketika kalianpun senang,
seolah aku orang yang tak pernah punya masalah,
seolah aku orang yang begitu kuat, dan mampu menampung apapun.

tapi aku bukanlah orang itu, percayalah.
aku hanya mencoba menjadi seperti itu,
tak ingin merepotkan banyak orang.

aku tak berbicara, bukan berarti aku mengiyakan, hanya saja terkadang tak mampu.
aku tak bercerita, bukan berarti aku tak ingin berbagi, hanya terkadang tak ingin merepotkan.
aku tak bergerak, bukan berarti aku benar-benar diam. aku berpikir.
banyak hal yang ingin kukatakan, kuceritakan.
tapi selalu berakhir airmata.

dan tahukah engkau ketika aku menangis?

hal terakhir yang kupercayai...
adalah Dia.
hal terakhir yang kuyakini,
adalah semua ini memang berat, namun itu akan membentukku.
Dia punya rencana akan aku.
dan itulah yang membuatku selalu bisa bertahan akan semuanya.
hanya Dia. Tuhanku.

1 komentar:

  1. mau nanya:

    tahukah kau bagaimana keluargaku? apa yang kau tahu mengenainya?
    tahukah kau bagaimana rapuhnya perasaanku saat ini? mengapa rapuh?
    tahukah kau siapa yang bisa kuajak menangis? adakah?
    tahukah kau ketika aku sakit dan siapa yang merawatku? siapa?
    tahukah kau kondisi kuliahku? seperti apa?
    tahukah kau apa yang ada di pikiranku tentangmu? hal apa saja?
    tahukah kau kondisiku ketika kau berbicara padaku? apa yg kupikirkan tentangmu?
    hal apakah yang kau tahu mengenai diriku? burukkah? baikkah?
    hal apakah yang kutahu mengenai dirimu? seperti apa kau di mataku?

    pernahkah kau tanyakan itu?
    pernahkah kau berpikir untuk bertanya sebelum kau berkata?
    pernahkah kau berpikir untuk bertanya sebelum kau menghakimiku?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...