Senin, 10 Maret 2014

things to consider_kuku


hi blogger and readers, how'r ya doin' lately? is it nice to tell a story from it? ^^

mungkin ada yang bertanya,
kenapa kata 'kuku' ada di label 'things to consider'?

for remembrance, label things to consider adalah untuk membuat kita (saya dan kamu :) )
bisa menyadari sesuatu yang sebelumnya belum / ga pernah kamu sadari.
Hal-hal kecil atau gak kita sadari saking sepelenya.
Beberapa di antaranya ternyata bisa bikin kita belajar sesuatu, menyadari sesuatu,
dan akhirnya menghargai sesuatu itu :)

back to first word, 'KUKU'.
pernah gak sengaja ngelewat satu kuku jari pas lagi gunting kuku ga?
well i know how it feels...just a moment ago. LOL
yep, berapa menit lalu g melakukan itu.
Late night already buat menggunting kuku g memang,
tapi g seneng bisa belajar sesuatu XD

Hari yang mulai malam kayanya mengantarkan konsentrasi g juga untuk menurun.
G sadar pas buka laptop, rasanya di jari ada yang nge'ganjel'.
Annoying kalo bahasa 'Sunda'nya XD

Sakit sih ngga.
Tapi enak juga ngga.
yaa.....annoying aja. Ngeganggu dan bikin gak nyaman.

*terus apa yang dipelajari kakakk???*

Pelajarannya ngingetin g akan sebuah pertandingan yang sifatnya beregu.
Atau sebuah pekerjaan yang dikerjakan dalam tim.
Apa hubungannya??


Pertandingan...pekerjaan itu ibarat sebuah tangan.
Kita harus lari bareng-bareng, harus berjuang bareng-bareng..
DENGAN KECEPATAN YANG SAMA.
bold that? yep!
DENGAN KECEPATAN YANG SAMA.
S.A.M.A___C.E.P.A.T

Kuku yang gak kepotong tadi ibarat orang yang kecepatan larinya beda dengan yang lain.
Akan ngeganggu, atau bahasa halusnya, bisa menghambat pelari yang lain.

Agak sadis memang, but that's the fact.
Pas g ngetik, kerasa banget kuku ngeganjel.
Pas megang suatu benda, kerasa gak nyaman, annoying.
Hanya karna kuku yang gedenya gak lebih dari 1cm.
See? Kecil. Tapi berpengaruh besar.


Ngebahas soal kecepatan.
Kecepatan yang dimaksud kurang lebih seperti daya yang kamu keluarkan.
Di saat orang lain bekerja maksimal, kamupun melakukan yang terbaik yang kamu bisa.
Bukan leyeh-leyeh ngeliatin mereka kerja tapi gak melakukan apapun.

Soal caranya menyamakan kecepatan, setiap orang punya cara masing-masing.
Kecepatan juga bicara soal hati.
Kita gak bisa berlari tanpa hati yang penuh dengan passion.
Kita gak akan sampai ke tujuan dengan hati yang mati.
Semangat datang dari hati. Hati yang bersemangat bisa membuat kita berlari.
Berlari lebih cepat, lebih kuat dan lebih lama untuk terus menyamakan kecepatan.

Menyamakan kecepatan juga bicara soal toleransi.
Tidak ada yang terlalu cepat.
Tidak ada yang terlalu lambat.

Mereka yang bisa berlari lebih cepat dibanding yang lain,
mau menunggu dan menyamakan langkah.
Mereka yang berlari lebih lambat dibanding yang lain,
mau berusaha berlari lebih baik.
Dan mereka yang berada di tengah,
memberitahu yang terlalu cepat,
juga menyemangati yang terlalu lambat.

Semua bekerja. Semua berlari.
Semuanya punya hati untuk menyamakan kecepatan dan berlari sama-sama.
Satu susah, semua susah.
Satu senang, semua senang.

Semua kuku jari mau dirapikan.
Untuk akhirnya enak untuk dilihat.
Dan nyaman untuk digunakan.

Kita menyamakan kecepatan. Mau berkorban.
Untuk bisa mencapai tujuan dengan baik.
Dan tetap nyaman tinggal di dalamnya.
Di dalam sebuah kelompok berlari yang berlari dengan kecepatan yang sama satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...