Rabu, 27 November 2019

UnT_46 - Validate vs Grace

The unpleasant things come
"Kamu dari lahir juga emang tukang bohong ya!"
sad..but I know people do that too right? Not only me.
Ga mungkin selama hidup ada orang yg ga pernah berbohong disaat dia ngerasa ga aman?
Dan gw yakin masih sangat banyak orang berbohong demi kepentingannya sendiri
bahkan mencelakai orang, bukan sekedar mengecewakan.

"Lu dari dulu juga cari validasi orang."
Iya, dulu...gw harap sekarang sudah lebih baik dari dulu.
Gw jg pengen jadi lebih baik, bisa mencintai diri sendiri, bisa belajar dari masukan orang,
tapi diri gw terus menolak orang yg di mata gw ga mengerti banyak hal.

(banyak waktu gw gabisa omongin jalan pikiran gw ke orang karna sangat rumit dan kusut,
thats why cuma disini gw bisa berbagi/menulis disaat pikiran gw bisa gw jelaskan lewat tulisan)

Fokus utamanya bukan soal gw ngerasa diri gw benar, justru sebaliknya.
Gw seringkali menghakimi diri sendiri, sulit sekali buat memaafkan diri sendiri.
Tapi di sisi lain, gw jg punya standar tinggi akan orang lain, thats why ketika mereka
memberi masukan, tapi mereka ga punya hubungan yg ga dekat sm gw, belum pernah
mengerti gw dengan benar2, lalu tiba2marah2atau ngomel dalam rangka memberi masukan,
itu ga pernah akan efektif untuk buat gw berubah.
Well, dunia memang ga selalu perlu skenario, tapi siapapun bisa belajar jadi lebih baik kan?
Sebelum memberi masukan, diri kita sendiri perlu mencari cara yang benar untuk menyampaikan,
mengatakan sesuatu yang kita mau seseorang berubah lebih baik mengenai dirinya.

Kalau maksud lu baik, tapi lu gatau apa2mengenai orangnya, terutama yg udah dia lalui dan lakukan,
cara menyampaikan maksud baik lu bisa jadi salah, dan maksud baik lu ga tersampaikan sama sekali,
bahkan bisa jadi salah paham ke arah yg buruk.
Mau sesayang apapun lu ke orangnya, dia ga akan pernah mendengarkan apa yg lu bilang.
Dia bahkan bisa ga perduli dengan omongan lu, dan malah jadi malas denger masukan2dari lu selanjutnya dan ke depannya.

Rugi banget.
Iya, rugi buat orang yg dikasitau,
tapi rugi juga buat diri sendiri, karna seharusnya berkesempatan untuk
berbuat baik di hidup orang, tapi gagal.

Beda cerita kalau seseorang merasa udah cukup banyak bantu dan tolong orang,
dan ga perlu 1orang ini. Secara general kita memang ga bisa tolong semua orang, kan?

Back again, sebaik dan sehebat apapun lu, kalau tidak memiliki kasih, tidak ada artinya.
Gw pribadi jarang menilai orang dari harta, materi yang dia punya,
seberapa kaya, seberapa terkenal, seberapa talented..
Ada beberapa waktu gw terpukau dengan itu, tapi tidak lama, dan hampir tidak pernah berkesan,
sampai gw melihat seberapa besar orang bisa mengasihi dengan tepat.

Beberapa orang sangat keras kepala.
Beberapa orang bahkan menyebutkan very difficult person.
Ga satu orangpun bisa 'masuk' merubah sebelum mereka memiliki kasih.
Hanya orang dengan kasih yang besar bisa merubah mereka.
Ga banyak orang bisa seperti itu, bahkan sangat sedikit.
Karna mungkin kasih adalah hal yang ga terlihat dan jadi prioritas terakhir
di hidup orang2sekarang.
Tapi sehebat apapun segala sesuatu, semuanya berakhir dengan KASIH.
Tanpa kasih, semua kehebatan ga ada artinya.

KASIHI ORANG DENGAN TEPAT, readers...
Lalu lihat apa yang bisa kalian perbuat dari itu.
Belajar dari semua hal yang terjadi karenanya...karenaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...