Kamis, 03 Juli 2014

Pemilihan Umum Presiden 2 - I choose number...


again and again?
Mungkin ada yang udah enek dengan semua black campaign dan artikel apapun tentang Pilpres 2014 ini, but I really want to tell you this...

Dari semua Pemilu yang udah terlaksana, sejujurnya g gak pernah terlalu perduli akan milih siapa nantinya, gak mau terlalu repot cari informasi tentang dia siapa, apa yang dia kerjakan, dan hal lainnya yang dikampanyekan orang-orang separtainya atau pendukungnya.
Beberapa di antaranya --bahkan-- g lebih memilih golput tapi tetap datang ke tempat pemilihan suara, karena g memang gak menemukan satu orang pun yang 'sreg' di hati buat jadi seorang pemimpin.

Tapi Pemilu kali ini g memilih untuk do something buat orang yang udah do something good buat negara Indonesia ini :)
G gak liat beliau beragama apa, asal mana, berdarah apa, atau apapun itu hal-hal yang umumnya dipermasalahkan di negara kita ini.
G melihat HATI untuk Indonesia.

Di pemilu kali ini, dari dua kandidat. G melihat satu hal(yaitu HATI) yang gak dimiliki pemimpin lain sebelumnya, DAN satu hal itu yang bisa membawa banyak perubahan untuk Indonesia ke depannya.

-yang dari hati akan sampai ke hati-
dan beliau SUDAH membuktikan itu bahkan SEBELUM orang-orang mulai melirik ke arahnya.

Apa tanda orang bekerja dengan hati?
1. hal besar dimulai dari hal kecil. Pekerjaan-pekerjaan yang orang anggap sepele, diselesaikan dengan rapi, walaupun tidak terlihat cepat, tapi sedikit demi sedikit dan beres. Tanpa 'efek samping'. (bukan obat ya ^^)
Perbandingan: Memang kita gak bisa terus-terusan liat masa lalu, tapi apa yang udah kita buat harus kita bereskan. Sederhananya, 'cerita' di masa lalu yang belum beres bakal jadi beban. Kalau ditambah beban negara ini, apakah sanggup untuk membereskan semuanya? Sebelum maju mem'berani'kan diri ke tahap berikutnya, yuk liat kapasitas masing-masing dan urusan masing-masing yang perlu dibereskan dulu sebelumnya. Namanya membereskan, BUKAN menambah masalah baru, tapi menyelesaikan masalah yang ada TANPA menambah masalah baru. So gak ada lagi suap sana sini, culik sana sini, singkirin sana sini. Beres-beres itu mem'BERSIH'kan.

2. konsisten. Mau dimanapun kita ditempatkan, gak pernah lupa dengan janji yang sudah diucapkan, apalagi sebagai sumpah. Kalau dalam janji kecil udah melanggar, gimana dalam janji besar? Pemimpin gak cuma bagus di awal aja. Seorang pemimpin yang benar memimpin dengan konsisten, dari awal dia maju sebagai pemimpin dimanapun, sampai nanti dia menjabat dengan kedudukan setinggi apapun, sampai SESUDAH masa jabatannya habis pun, orang yang punya HATI akan tetap dengan HATInya untuk Indonesia.
Perbandingan: Kekurangan dua(atau empat) kandidat ini PASTI ADA, mereka masih manusia kok.
Tapi ayo liat secara keseluruhan dan dari mata dan hati nurani kita masing-masing, BUKAN dari materi yang udah dikasih ke genggaman tangan kita oleh siapa.
Ini negara kita, bukan negara uang. Kita sendiri yang bisa nilai dan caritau konsistensi dua kandidat ini gimana. Konsistensi yang BENAR yang mana. Pilih dengan HATI kalau yang kamu cari adalah Indonesia yang lebih baik.

3. unselfish / tidak egois. Egois adalah sifat manusiawi, YANG BISA KITA LAWAN. Kalau hatinya buat Indonesia, bukan buat diri sendiri dan kemakmuran atau kehormatan sendiri, itulah yang akan dia kerjakan selanjutnya, ke depannya dan seterusnya. Siapapun wakilnya, apapun partainya, dan bagaimanapun sulit kondisinya. Badan bisa terpengaruh sama keadaan, tapi HATI bakal terus bertahan sama apa yang dia utamakan.
Kalau HATI memilih uang, yang terus dipertahankan dan diperjuangkan ya uang.
Kalau HATI memilih jabatan dan kekuasaan, itu yang dipertahankan dan diperjuangkan.
Kalau HATI memilih Indonesia, itu yang akan dipertahankan dan diperjuangkan.
See? Kita sudah tau dan bisa memilih hati kita kemana.

Materi, kekuasaan, jabatan, gak bisa bertahan sampai beberapa generasi sesudah kita.
Tapi kondisi Indonesia yang baik, bersih dan teratur bisa jadi 'warisan' buat generasi-generasi selanjutnya. Bisa jadi TELADAN buat regenerasi selanjutnya.
Perbandingan: ada penghargaan tersendiri dari g untuk kandidat nomor satu karna di debat Capre-Cawapres beliau bisa bersalaman dan mengemukakan dengan terbuka persetujuannya dengan rencana kandidat dua. Dan beberapa hal yang bisa g pelajari dari Pak P ini. Tapi g harap itu memang dari hati, tanpa dibuat-buat. Kalau memang tulus, g hargai.
Kembali ke keseluruhan, yang bisa menilai hal ini (egois atau tidak), cuma diri masing-masing kandidat dan --mungkin-- orang-orang di terdekat mereka dan partai atau keluarga mereka sendiri.

Banyak orang boleh berkomentar, tapi soal yang satu ini, kebenarannya cm orang terdekat yang tau dan bisa menilai.

Finally, g cuma pengen bilang:
"Pilpres kali ini, MILIH YANG BENER YAA~!"
Soalnya ini menentukan masa 5 tahun ke depan bangsa kita, bangsa Indonesia ini.
Bahkan mungkin taun-taun masa pemerintahan berikutnya. Karna kalo sekarang 'amburadul', masa pemerintahan berikutnya juga ada kemungkinan 'amburadul' juga.

Masa 5 taun bisa buat perubahan yang gak sedikit kalo dijalani dengan benar.
Masa 5 taun bisa berdampak sangat besar buat negara dengan segudang masalah yang udah ada dari awalnya.
Pilihannya mau kita beresin ato kita tambahin?

PLUS JANGAN LUPA,
karena perubahan dimulai dari diri kita sendiri,
kita sendiri juga yang bisa mulai ngejaga negara ini.
Kalau kita pengen rapi dan teratur, belajar gak ngelanggar peraturan yang udah ada.
Gak buang sampah sembarangan.
Gak ngelanggar lampu merah sekalipun kepaksa.
Gak ngelanggar rambu yang udah dibuat sekalipun kadang gak masuk akal.

BETTER THINGS START FROM BETTER YOU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...