Selasa, 29 Januari 2013

Moment0_in silenti




stop talking.

aku tidak bicara satu patah kata pun.
Sedari tadi aku diam.
Tidak ada suara selirihpun.
Aku diam.

Tanganku bergerak,
Jantungku berdegup,
Kepalaku berpikir,
Kulitku merasakan,
Tapi mulutku terkatup.
Diam.

Semua menjadi serpih, terbakar.
Panas membara tapi tiba-tiba padam.
Tak lama bangkit merona,
Memanas tapi kemudian beku.
Dingin.

Mataku tetap bergerak, melihat, memandang, membalas.
Terkadang diam di satu titik.
Titik kebencian, titik kemarahan.
Satu titik tempatku biasa terdiam.
Terdiam memahami, tapi tak mampu.
Terdiam mencoba tapi tak bisa.
Akhirnya, hanya terdiam kosong.
Datar dan tidak perduli lagi.

Katanya. Hurufnya. Tintanya. Hitamnya!
Bukan dia lagi! Bukan disini lagi! Pergilah!

Jika ingin kembali, jangan lagi menetap disini!
Sudah bukan tempatmu, bukan dirimu.
Jika ingin mencoba mengerti, terlambat!
Sudah pergi! Jangan ganggu aku lagi!

Angin malam ini dingin, membekukan.
Sama seperti di dalam sini, dingin dan beku.
Tidak lagi hangat, tidak lagi bergerak.
Cukup tenaga terbuang tak mengerti.
Cukup waktu bergeser sia-sia.

Aku menerima. Tapi takkan lagi kupahami.
Aku tersenyum. Tapi takkan lagi merasa hangat.
Aku berdampingan. Tapi takkan lagi merasakan.
Dan aku tetap aku. Hanya saja sudah pergi.

Aku sudah pergi terlalu jauh, tolong jangan mengejarku.
Dirimu sudah terlalu jauh, seperti akupun sama.

Aku sudah berjalan, bahkan berlari.
Aku sudah menghadapi, bahkan memaafkan.
Aku hanya sudah jauh, sangat jauh.
Sudah cukup semuanya! Jangan ganggu aku lagi!
Pergilah! Hiduplah untuk hal yang dirimu ada untuk itu.
Tapi jangan aku.

Hanya satu hal yang bisa membuat semuanya kembali,
dari yang ditemukan dan menghilang.
dari yang menghilang dan kembali ditemukan.
Hanya satu. Dan tak satupun tau...
Takkan SATUpun tau!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...