Kamis, 08 November 2012

things to consider_hidup dan dunia II

mungkin kau harus mencoba ingat satu hal.
kalau ini benar-benar hidupmu, yang harus kau yang jalani, bukan orang lain.

orang lain bisa jadi penentumu. Tapi tetap kau yang mengambil keputusan.
orang lain bisa mengatakan 'TIDAK' padamu,
tapi kau bisa bilang 'YA, AKU BISA'.

Jangan lagi bilang karena kemalasan aku begini.
Itu dirimu sendiri, yang mau bermain dengan rasa malas.
Jangan lagi bilang karena godaan yang sangat berat aku jatuh.
Itu dirimu sendiri. Pikiranmu. Yang memang mau untuk digoda.
Dirimu sendiri yang tidak keberatan untuk jatuh.

Putus asa itu perasaan dan pikiran.
Kau MERASA putus asa.
Dan putus asa itu ada.

Bisakah menghapus rasa putus asa itu menjadi MENCOBA?
BISA.
coba saja kalau kau MAU.

Aku?
Aku dan Tuhan. Itu cukup.
Cukup duniaku dengan Tuhan yang bekerja.
Tapi bagaimana aku menghadapi hidup,
Caranya kudapat di luar sana.
Dimana ada keluarga yang mengajarkanku. Orang tua dan kakakku.
Ada komunitas yang mengajariku. Sekolah, guru, teman-teman.
Ada organisasi yang membuatku belajar. Belajar tentang ilmu, dan kehidupan.
Ada institusi yang membuatku melihat. Apa yang terjadi di luar sana.

Yang abadi menjadi milikmu hanya kamu. Dirimu sendiri.
Orang lain adalah dunia yang kau miliki. Temporer. Sementara.
Kepunyaanmu yang kaujaga dan perjuangkan.
Kepunyaanmu yang tidak selamanya bisa kau paksakan menjadi milikmu.


Orang yang merawatmu dari lahir.

Ada waktu berterimakasih kepada mereka.
Ada waktu membalas budi mereka.
Ada waktu tersenyum untuk mereka.
Ada waktu mengerti dan bertahan untuk mereka.
Ada waktu kau kehilangan mereka. Sudah, atau nanti...
Waktunya selalu ada...

Orang yang kau cintai.

Ada waktu kau ingin terus bersamanya.
Ada waktu kau kehilangan cintanya.
Ada waktu kau menyayanginya.
Ada waktu kau harus berjuang untuknya.
Patah hati?
Ada waktu kau diuji dan bertahan.
Ada waktu kau diuji dan melepaskan.
Waktu untuk setia. dan mengerti.
Waktu untuk SALING memahami. 
Waktu kau mendapatkan.
Waktu kau kehilangan.
Waktu kau kembali dan tidak kembali...

Sahabatmu.

Ada waktu membedakan, mana teman dan sahabat.
Waktu tertawa dan menangis bersama.
Waktu merasakan perasaan yang sama.
Waktu merasakan sakit yang sama.
Waktu berlari bersama.
Waktu menggenggam dan merelakan.
Waktu berbicara dan mendengarkan.
Waktu untuk hanya diam berdampingan, menikmati waktu.
Waktu untuk berbagi dan mendapatkan.
Waktu untuk bertahan dan mengerti.
Waktu untuk berpisah...
Waktu untuk bertemu kembali....
Akan ada waktunya...

Komunitasmu.

Ada waktu kau bertemu. Merasa baru di dalamnya.
Waktu kau mengenal dan merasakan kehadiran mereka.
Waktu kau menangis dan tertawa bersama mereka.
Waktu kau melangkah, membebaskan ragamu bersama.
Waktu kau melihat. Memandang mereka di depanmu.
Waktu kau bersyukur dan menyesal ada bersama mereka.
Waktu kau ingin melangkah pergi.
Waktu kau memutuskan untuk kembali.
Waktu kau menemukan dan menyadari.
Waktu kau terhilang dan kehilangan.
Waktu kau tidak ada.
Waktu tanpa mereka.
Waktu mengenang mereka.
Waktu dirindukan dan merindukan.
Waktu untuk meninggalkan...

Jangan memaksakan diri untuk masuk ke dunia di luar duniamu,
karna duniamu dan dunia di luarmu berbeda.


Tetaplah berpetualang kemanapun kau mau, tapi jangan kehilangan dirimu.
Tetaplah terang, sekalipun dunia di luarmu tak terlihat.
Tetaplah tenang, sekalipun dunia di luarmu tak menentu.
Tetaplah mengenal setiap orang yang ada.
Kaya dan miskin, polos dan licik, amoral dan bermoral,
negatif dan positif, pendiam dan pembicara, pemerhati dan pekerja...dan banyak lagi lainnya,
yang setiap harinya bisa mengisi harimu jika kau mencari dan menyadarinya.

Kenallah sebanyak mungkin orang. Tapi jangan menjadi mereka.
Kau bukan mereka, mereka bukan kau.
Jika kau berusaha sama seperti mereka, kau keluar dari duniamu.
Kembalilah. Bukan menghindari mereka, tapi belajar dari mereka.  

Belajar menjadi lebih buruk untuk menjadi lebih baik.
Belajar gagal untuk mengetahui cara menuju keberhasilan.
Belajar jatuh untuk bangkit.
Belajar berjalan, untuk kemudian berlari.
Belajar itu berpetualang.

Bebas. Tidak pernah ada batasnya.
Pergilah kemanapun kamu mau.
Pelajarilah semua yang mau kamu pelajari.
Tapi melangkahlah bersama duniamu. dan Tuhanmu :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...