di saat kita menjadi orang lain, pasti hanya mengatakan hal biasa yang sama.
"Memangnya tidak ada orang lain? Masih banyak."
tapi di saat kita menjadi diri kita sendiri.
"Tidak ada yang terlihat lebih baik darinya."
mau bilang apa?
semua manusia sama. hanya bisa berbicara tanpa membuktikan.
"Sudahlah, biarkan berlalu." kata mereka.
"Tapi tidak bisa. Dia berharga" kata diri kita sendiri.
posisi sebagai orang lain, dan posisi sebagai kita sendiri yang mengalami.
Memangnya mudah? tidak. Dan semua orang tahu itu.
Tapi apa semua orang yang tahu itu pun, melakukan yang benar?
Tidak.
_____________________________
Aku pernah berdoa untuk melupakan semua hal.
Karna semua begitu menyakitkan.
Semuanya menyesakkan.
Dan Dia mengabulkan doaku.
Tapi...
Ingatan terbaik dan terhangatlah yang Dia hapuskan perlahan,
terlebih dahulu dan sedikit demi sedikit.
Tidak ada penghiburan.
Tidak ada hal yang dapat kuingat.
Tidak ada hal bahagia yang tertinggal dalam memori.
Satupun tidak dapat kuingat.
Hingga di pertengahan batas memori, aku sadar.
Dia menginginkan aku belajar.
Memori manusia yang menyakitkan dan membahagiakan,
hanya bisa dipilih manusia itu sendiri.
Kita memilih sendiri untuk merasa sakit, atau bahagia.
Memori bahagia ada untuk kita simpan.
Untuk kita tetap merasa hangat sekalipun sendirian.
Dan memori menyakitkan ada untuk kita belajar,
Belajar untuk tidak terus-menerus mengingat dan membawanya,
karna itu menyakitkan.
Tidak semuanya dibuang, tapi ambil beberapa untuk belajar.
Dan ibarat sampah, memori menyakitkan bukan untuk dikembalikan pada orang lain.
Jadi jangan menyakiti karna kau disakiti.
______________________
Aku merindukan seseorang,
yang bahkan belum kuketahui siapa.
yang bahkan tak kutahu namanya.
tak dapat kukira sosoknya.
tak kutemukan bagaimana rupanya.
Aku merindukannya.
Seseorang yang kelak akan ada di sisiku.
Bukan hal muluk, tapi bisa jadi sebuah impian.
Dan tidak sedikit orang yang mendambakannya.
Tidak sedikit yang berdoa memintanya.
Dan sementara aku merindukannya.
Biar kaki ini tetap berjalan dan melangkah,
menemukan banyak hal yang belum tentu kutemukan nanti.
hal yang belum tentu bisa kupelajari nanti.
Terima kasih waktu,
untuk tetap berjalan sekalipun orang memintamu untuk berhenti,
untuk tidak menungguku di saat aku membutuhkanmu lebih lama,
untuk tetap mengalir sebagai waktu, sebagaimana dirimu ada.
dan Terima kasih untuk selalu menyertaiku,
hingga sekarang masih ada dalam nafasku.