His blessing's never end.
Menemukan postingan lama. Sekali lagi menolong gua keluar dari keterpurukan :)
Belajar menyukai suatu keadaan yang tidak disukai adalah sebuah tantangan dan pembelajaran besar buat gua.
Ada kalanya terasa sesak. Berat.
Ada kalanya terasa kosong dan hampa.
Ada juga titik dimana kata itu keluar... MENYERAH.
Tapi buat gua, menyerah bukan pilihan akhir, itu adalah keputusan.
Dan gua tidak mau memutuskan untuk menyerah sampai detik ini.
Gua lupa bagaimana rasanya menjadi sebuah jembatan.
Lupa rasanya begitu bahagia karena melihat yang tidak bisa dilihat orang lain.
Satu sisi menangis karena menyakiti.
Sisi lain begitu bahagia karena mulai mengerti dan kembali belajar.
Titik dimana bukan mata yang melihat.
Bukan bibir yang berbahagia, tapi hati.
Titik dimana akhirnya...hati dan jiwa ini begitu lega, dan bebas.
Rasanya seperti melangkah keluar dari empat dinding batas yang begitu sempit,
dan kemudian melihat langit biru.
____________
Kemudian sekali lagi...setelah terlalu jauh berlari,
Gua kembali menemukan Partner yang SELALU Setia menunggu gua disini.
Kembali menemukan dan melihat senyumNya, candaNya.
Seolah berkata, "Akhirnya kamu pulang. Welcome back, Dear."
Gak akan pernah ada yang lebih baik dari saat-saat seperti ini.
Detik-detik SAYA PULANG KERUMAH.
Menangis karena sudah berlari terlalu jauh.
Melepas beban dengan airmata, meninggalkan ketakutan di titik yang sangat jauh disana.
Tersenyum karena tau, dan selalu tau, dan akan selalu tau..
!DIA GAK PERNAH MENJAUH ATAU TERLALU JAUH,
HANYA KITA YANG BERLARI MENJAUH SETIAP KALINYA!
"Satu hal yang Dia sadarkan dari diri saya. Kemanapun saya pergi dan berkeliling, bahkan tersesat. Pada akhirnya, saya akan selalu tau jalan pulang, dan saya akan selalu pulang."
-X-mplexity-